Langsung ke konten utama

Penyebab dan Faktor Risiko Pneumonia pada Lansia

Dunia889 - Pneumonia pada lansia kerap kali terabaikan sebab biasanya gejala awal kondisi ini terlihat ringan. Padahal, pneumonia pada lansia berpotensi menimbulkan komplikasi yang serius, bahkan fatal, bila tidak segera ditangani.

Mengapa Pneumonia Sering Menyerang Lansia? Halaman all - Kompas.com

Pneumonia atau yang biasa dikenal dengan istilah paru-paru basah adalah infeksi yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, antara lain bakteri, virus, atau jamur. Infeksi ini menyebabkan peradangan pada kantung udara (alveoli) di salah satu atau bahkan kedua paru-paru, sehingga kantung udara dipenuhi cairan atau nanah.

Penyebab dan Faktor Risiko Pneumonia pada Lansia
Pneumonia bisa terjadi pada siapa saja, tetapi orang-orang berusia lanjut merupakan salah satu kelompok yang berisiko tinggi terkena penyakit ini. Berikut ini adalah beberapa alasannya:

1. Sistem kekebalan tubuh yang lemah
Seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh juga semakin melemah. Akibatnya, kemampuan tubuh dalam melawan bakteri atau virus penyebab pneumonia juga menurun. Itulah sebabnya, lansia lebih berisiko terkena penyakit ini.

2. Adanya penyakit lain
Pneumonia pada lansia juga lebih mudah terjadi karena biasanya mereka sudah memiliki penyakit yang lain, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), stroke, atau penyakit jantung. Hal ini menyebabkan lansia menjadi lebih rentan terkena pneumonia.

3. Asap Rokok
Ada banyak lansia yang memiliki kebiasaan merokok dan sulit untuk berhenti merokok. Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko terjadinya pneumonia. Bahan kimia yang ada di dalam rokok dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga bakteri dan virus penyebab pneumonia lebih mudah menyerang.

4. Perawatan di rumah sakit
Lansia adalah kelompok usia yang rentan mengalami masalah kesehatan yang memerlukan perawatan di rumah sakit dalam jangka waktu lama. Hal ini membuat lansia lebih berisiko terpapar bakteri atau virus penyebab pneumonia yang menyebar di lingkungan rumah sakit.

Gejala Pneumonia pada Lansia
Terkadang gejala pneumonia sulit untuk dikenali karena mirip dengan gejala infeksi saluran pernapasan lainnya, seperti flu dan bronkitis. Secara umum, gejala pneumonia adalah sebagai berikut:

  • Batuk berdahak kental, hingga batuk berdarah
  • Demam Napas menjadi pendek-pendek
  • Nyeri dada
  • Menggigil
  • Sakit kepala
  • Warna bibir dan kuku berubahan kebiruan (sianosis)

Selain gejala di atas, ada juga gejala pneumonia yang biasanya hanya terjadi pada lansia, yaitu:

  • Tidak mampu menahan buang air kecil atau buang air besar
  • Sering merasa bingung
  • Suhu tubuh rendah
  • Komplikasi Pneumonia pada Lansia

Pneumonia pada lansia dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

1. Masuknya bakteri ke dalam aliran darah
Bakteri penyebab pneumonia yang ada pada paru-paru dapat masuk ke aliran darah. Kondisi ini disebut dengan bakteremia dan dapat menyebabkan infeksi menyebar ke organ yang lain. Hal ini berpotensi mengakibatkan kegagalan organ pada lansia.

2. Kesulitan bernapas
Pneumonia akut dapat menyebabkan lansia mengalami kesulitan bernapas, sehingga asupan oksigen ke seluruh tubuh akan sangat berkurang. Jika hal ini terjadi, lansia mungkin perlu dirawat di rumah sakit atau bahkan menggunakan alat bantu pernapasan (ventilator) sampai kondisinya membaik.

3. Efusi pleura
Pneumonia pada lansia dapat menyebabkan efusi pleura, yaitu penumpukan cairan pada rongga antara paru-paru dan dinding dalam rongga dada. Cairan ini akan menekan paru-paru dan membuat penderita makin sulit bernapas. Jika cairan tersebut terlalu banyak, dokter perlu mengeluarkannya dengan selang khusus atau operasi.

4. Abses paru
Abses paru adalah kondisi ketika bakteri membentuk kantung berisi nanah pada paru-paru. Umumnya, abses bisa diobati dengan antibiotik, tapi terkadang nanah perlu dikeluarkan melalui operasi.

Pencegahan Pneumonia pada Lansia
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah atau menurunkan risiko terjadinya pneumonia pada lansia:

Lakukan vaksinasi pneumonia.

  • Berhenti merokok.
  • Istirahat yang cukup.
  • Rutin berolahraga.
  • Konsumsi makanan bergizi seimbang.
  • Cuci tangan dengan sabun secara teratur.
  • Hindari faktor pemicu, seperti polusi udara dan asap rokok.

Pneumonia pada lansia dapat menyebabkan komplikasi yang membahayakan nyawa. Jika Anda memiliki anggota keluarga yang sudah lanjut usia, apalagi jika ia masih merokok atau memiliki penyakit tertentu, sebaiknya Anda lebih waspada. Jika Anda melihat gejala pneumonia pada lansia, segera bawa ia ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan pengobatan.

Postingan populer dari blog ini

Dianggap Mitos,5 Fakta tentang Seks Ini Terbukti Benar, Lho!

Dunia889 - Dunia dipenuhi oleh kepercayaan yang tak jelas kebenarannya,  mitos, atau urband legend. Kadang bisa menakutkan, misterius, lucu, dan tak jarang menyesatkan. Karena dianggap sebagai mitos, tentu saja banyak orang yang tidak percaya karena kebenarannya tidak jelas. Namun, nyatanya ada beberapa mitos, termasuk mitos tentang seks, justru terbukti benar! Berikut ini adalah yang awalnya merupakan mitos, tetapi telah dibenarkan oleh sains! 1. Fenomena gancet Fenomena gancet, atau juga disebut penis captivus, adalah sebuah keadaan ketika penis terjebak di dalam vagina ketika sedang berhubungan seks. Dilansir Science Direct, fenomena ini hanya bertahan selama beberapa detik saja, meski dalam beberapa kasus langka bisa terjadi selama beberapa menit atau bahkan berjam-jam. Sampai saat ini, belum ada penjelasan ilmiah yang pasti untuk menjelaskan bagaimana kondisi tersebut bisa terjadi. Beberapa ahli menganggap kalau fenomena tersebut diakibatkan oleh kepanika

Wajib Dicatat yah Bunda,Makanan Sehat untuk Ibu Hamil Muda

Dunia889  -  Pada tiga bulan pertama kehamilan (trimester awal), ibu hamil rentan mengalami keguguran. Oleh karena itu, diwajibkan untuk menjaga kesehatan tubuh. Salah satu caranya adalah dengan mengonsumsi makanan sehat untuk ibu hamil muda. Makanan yang Anda konsumsi tiap harinya saat hamil muda haruslah kaya akan berbagai nutrisi. Makanan ini tidak hanya baik untuk Anda, tapi bermanfaat pula bagi perkembangan janin dalam kandungan. Beragam Makanan Sehat untuk Ibu Hamil Muda Berikut adalah beberapa jenis makanan sehat yang baik untuk Anda konsumsi selagi hamil muda: 1. Sumber asam folat Selama masa ini, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung asam folat. Zat ini bisa mencegah cacat tabung saraf seperti spina bifida, dan mengurangi risiko keguguran serta kelahiran prematur.  Folat, yaitu bentuk alami dari asam folat dapat Anda temui pada makanan seperti kacang merah, bayam, sawi, selada, brokoli, wortel, asparagus, kacang polong, jagung, kacang

Cara Diet Rendah Garam yang Aman dan Tepat

Dunia889 - Garam atau sodium memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Tetapi jika terlalu banyak, garam bisa menyebabkan gangguan kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan diet rendah garam yang aman agar kadar sodium di dalam tubuh tidak terlalu rendah. Asupan garam yang terlalu tinggi berisiko menyebabkan hipertensi, yang kemudian dapat mengakibatkan gangguan jantung dan stroke. Dengan menjalankan diet rendah garam, Anda bisa mengurangi risiko terjadinya berbagai penyakit tersebut. Namun, kekurangan garam juga tidak baik. Itulah sebabnya, diet rendah garam perlu dilakukan dengan benar. Beragam Tips Diet Rendah Garam   Jumlah maksimal asupan sodium untuk orang dewasa, adalah 2,4 gram per hari. Jumlah ini setara dengan satu sendok teh garam. Sedangkan pada anak usia 4-10 tahun, jumlah maksimal asupan sodium per hari adalah sekitar 1-2 gram. Agar kadar garam dalam tubuh Anda tetap terkontrol, tips diet rendah garam yang aman berikut ini bisa Anda terapkan: